Melibatkan diri dengan hutang yang bersifat riba dilarang dalam Islam karena bisa menyulitkan hidup kita
Sekelompok pegiat Sosial yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Tanpa Riba Wilayah Lubuklinggau Musi rawas dan Muratara kembali menyalurkan bantuan kepada anak yatim fakir miskin, janda misikin dan kaum duafa . Kegiatan bakti sosial setiap jumat ini rutin dilakukan. Tujuannya adalah untuk berbagi nikmat Allah yang diberikan. Ini semata mata hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT.
Salah seorang Pegiat Masyarakat
Tanpa Riba ( MTR ) Surahman mengatakan Kegiatan ini rutin dilaksanakan. Setiap
Jumat kami menyalurkan sembako ke panti asuhan, panti jompo yatim piatu, sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan dalam setiap minggunya. Kegiatan sosial
yang diberi nama Sedekah Jumat ( sejum ) merupakan salah satu kegiatan yang ada
di Komunitas Masyarakat tanpa Riba. Disamping kegiatan kegiatan yang lain seperti
pertemuan di masjid masjid, pengajian, tatap muka langsung dengan masyarakat
yang ingin berhijrah meninggalkan riba dan
meninggalkan tabiat buruk berhutang. Kami mengajak khususnya kepada anggota MTR
untuk menata hidup lebih baik yaitu dengan menjauhi Riba.
Sedekah Jumat di minggu pertama bulan
romadhon 1440 H diawali di desa Q.1 Tambahasri Kecamatan Tugumulyo.
Sebelum buka puasa tiba para pegiat Masyarakat tanpa riba mengunjungi salah satu
warga bernama Siti. Seorang janda tua yang tidak memiliki rumah yang layak.
Siti tinggal di gubuk ukuran 2 x 3 meter dibelakang rumah warga. Kehidupannya
sangat memprihatinkan. Hari harinya hanya mengandalkan belas kasih para
tetangga. Dan bantuan dari pemerintah. Siti yang berusia 70 th ini hidup
sebatang kara.tidak ada sanak keluarga. Yang menurut pengakuannya siti berasal
dari banten .
Kunjungan Komunitas Masyarakat
tanpa Riba MTR selanjunya di kediaman
ibu Nuryati .
Keluarga ini hidup serba kekurangan, apalagi ibu Nuryati tidak
dapat melihat akibat penyakit yang dideritanya. Dia hanya hidup bersama seorang
anaknya bernama Hertanto yang pekerjaannya buruh nyadap karet.
Perjalanan dilanjutkan di kediaman
bapak ponirin yang menderita strok dan
lumpuh hampir 8 tahun. Dia hanya bisa berbaring ditempat tidur/ ., bapak
ponirin yang usiannya hampir 70 tahun ini ditemani istrinya yang bernama sukarsih. Sukarsih hanya dapat
pasrah kepada Allah swt.Semoga Allah menurunkan mukzizatnya untuk kesembuhan
suaminya. Amin
Keluraga MTR selanjutnya berkunjung
di kediaman Nurkholis salah seorang warga MTR di desa Q.1 Tambahasri. Serta
mengunjungi adik adik TPA yang sedag belajar di masjid TPA Al Hasanah.
Nurkholis salah seorang pengurus
Masjid mengatakan, masjid yang dibangun merupakan
hasil dari swadaya Masyarakat. Mudah mudahan ini dapat dijadikan sebagai tempat
ibadah dan menimba ilmu dengan sebaik
baiknya .
Posting Komentar untuk "Sedekah Jumat Komunitas Masyarakat Tanpa Riba "